Kamis, 31 Oktober 2013

27 alasan menggunakan sistem operasi Linux

Pernahkah anda mendapatkan pertanyaan "Mengapa anda menggunakan Linux..??". Sebenarnya terdapat berbagai macam alasan mengapa harus menggunakan Linux. Berikut merupakan 27 alasan menggunakan sistem operasi Linux yang saya himpun dari hasil googling.

1. Linux merupakan sistem operasi FULL 32-bit. Tak ada kode 16-bit atau campuran keduanya dalam setiap aplikasinya, sehingga kemungkinan adanya crash antar aplikasi kecil sekali.

2. Kebanyakan, mesin-mesin UNIX(TM) dan varian-variannya mempunyai sifat preemptive multitasking. Multitasking : menangani banyak proses secara bersamaan, dimana kesemua proses tersebut tidak saling menghalangi / menghambat walaupun berjalan bersama-sama pada saat yang sama.

3. Multiuser, yaitu lebih dari satu orang dapat menggunakan program yang sama/berbeda-beda dari satu mesin yang sama pada saat bersamaan di terminal yang sama/berbeda.

4. Multiconsole. Dalam satu komputer, pengguna dapat melakukan login dengan nama user yang sama/berbeda lebih dari satu kali, tanpa perlu menutup sesi sebelumnya. Multiconsole tidak hanya diberlakukan untuk CLI (Command Line Interface/Interpreter-antarmuka perintah baris), tetapi juga dapat diberlakukan untuk GUI (Graphical User Interface- antarmuka berbasis grafis). Multiconsole dapat diberlakukan di Linux, karena Linux merupakan Non-Dedicated Server, tidak seperti Novell Netware versi 4 ke bawah yang merupakan Dedicated Server. Pada Non-Dedicated Server, bahkan user dapat bekerja sebagaimana halnya melalui klien menggunakan komputer server selagi server bekerja melayani klien-klien yang ada.

5. Shell yang programmable. Shell : program yang didesain untuk menerima perintah dari user dan menjalankannya. Shell merupakan salah satu antarmuka dalam Linux yang bersifat CLI (Command Line Interpreter/Interface).

6. Linux juga memiliki antarmuka grafis (GUI) sebagaimana UNIX(TM) System V modern lainnya. Antarmuka grafisnya dinamakan X-Window System (bukan X-Windows) dengan pilihan tampilan yang bervariasi (dinamis), misalnya fvwm, olvwm, twm, afterstep, kde, enlightenment, windowmaker, gnome, mlvwm , dsb. Contoh-contoh tampilan antarmuka grafis yang disebutkan di atas dapat dilihat di: http://www.PLiG.org/xwinman/

7. Program - program maupun aplikasi-aplikasi networking tersedia dalam SEMUA distribusi Linux (dalam CD atau disket), sehingga tak perlu mencari/membeli/mendownload aplikasi tambahan lagi. Metode pengelolaan (administering) aplikasi - aplikasi tersebut juga tersedia dalam antarmuka CLI maupun GUI. Anda akan teringat slogan "New Technology" milik MS Windows NT dalam kaitannya dengan built-in networking dan multitasking, walaupun pada kenyataannya, dalam UNIX(TM) (dan sekarang Linux), slogan "New Technology" itu telah ada sejak lebih dari 15 tahun. Logikanya begini : UNIX(TM) dipakai sebagai OS jaringan (dalam mainframe) sejak lebih dari 15 tahun yang lalu, dan sekarang melakukan 'downsizing' menuju ke versi PC-nya dengan keluarnya Linux. DOS dipakai sebagai OS untuk PC (non jaringan) sejak lebih dari 15 tahun yang lalu, dan sekarang melakukan 'upsizing' menuju ke versi NOS (baca : Network Operating System)-nya dengan keluarnya MS Windows. Lebih mudah mana, (bagi engineer) antara downsizing & upsizing ? Mana yang lebih stabil pada akhirnya ?

8. Tidak memerlukan perangkat keras yang mahal. Linux dapat berjalan pada komputer PC dengan konfigurasi MINIMAL sbb :

* Mikroprosesor 386 DX (intel, AMD, Cyrix, TI, Chips&Tech.)
* RAM 4 MB (tanpa GUI) dan 8 MB (dengan GUI)
* Spasi harddisk 85 MB

Untuk keperluan khusus, Linux dapat dijalankan hanya dengan satu/dua disket saja, misalnya pada komputer-komputer harddiskless (tanpa harddisk) dan router.

9. Tidak perlu melakukan defragment. Linux memakai sistem file ext2fs (Second Extended File System) yang mempunyai keunggulan reduksi fragmentasi otomatis. Dengan memakai ext2fs, kinerja baca/tulis (akses) dari/ke harddisk tetap terjaga.

10. Dukungan akses 33 macam sistem file yang berbeda. Linux mampu mengakses sistem file FAT16, FAT32 (kepunyaan DOS), VFAT (Win), HPFS (OS/2), Minix, UFS (Solaris), Xenix, SCO, Novell, dsb.

11. Fleksibilitas dalam mount. Mount : pemetaan partisi, file, direktori, atau alamat perangkat keras ke dalam memori komputer. Untuk DOS/Windows, partisi biasanya akan dimount secara otomatis bila ditemukan saat pertama kali booting, yaitu sebagai A:, B:, C:, D:, E:....Z: (hanya sampai 26 drive saja). Linux biasanya melakukan mount partisi, file, direktori, atau alamat perangkat keras sebagai file, sehingga lebih fleksibel, karena tak dibatasi oleh jumlah.

12. Sebagian besar aplikasi yang disertakan dalam distribusi Linux punya lisensi GPL (GNU Public License), sehingga source code juga disertakan dalam setiap distribusi tersebut. Dengan adanya akses penuh kepada source code, Linux dapat dikembangkan dan dimodifikasi secara bebas oleh pengguna menurut seleranya masing-masing, bahkan memberi peluang bagi pengguna untuk sesegera mungkin menambal sendiri bug(s) yang ada pada suatu aplikasi, jika ditemukan.

13. Open System Portability. Mula-mula UNIX(TM) hanya dapat dijalankan pada minicomputer DEC PDP-7, namun dengan adanya Linux, porting (penulisan) aplikasi ke berbagai platform menjadi lebih mudah, karena setiap platform sekarang telah mempunyai versi Linuxnya. Linux dapat berjalan di atas : x86, DEC Alpha, Sun SPARC, PowerMac, PPC mk86, dsb.

14. Tersedia Emulator untuk menjalankan aplikasi yang didesain (baca dicompile) untuk Sistem Operasi yang berbeda, misalnya :

* DOSemu (DOS emulator) : untuk menjalankan aplikasi DOS.
* WINE (WINdows Emulator) : untuk menjalankan aplikasi Windows 16 bit dan beberapa aplikasi Windows 32 bit.
* Executor : untuk menjalankan aplikasi Macintosh.
* iBCS : untuk menjalankan file executable FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, SCO UNIX(TM)

dan masih ada yang lainnya.

15. Manajemen Log yang baik. Setiap proses yang melibatkan kernel dan aplikasi-aplikasi daemon, biasanya akan tercatat dalam file-file log tersendiri yang mudah dibaca, sehingga memudahkan pelacakan kesalahan atau pelacakan aktivitas user. Aplikasi daemon adalah aplikasi yang berfungsi untuk memberikan layanan tertentu dalam server (mis : aplikasi daemon sendmail untuk melayani mailserver, dsb).

16. Pertambahan Pengguna Linux yang pesat. Linux adalah varian UNIX(TM) yang tercatat mempunyai perkembangan paling pesat di seluruh dunia. Dibandingkan UNIX - UNIX lainnya, jumlah pengguna sebesar 7,5 juta orang dalam waktu 7 tahun tersebut cukup fantastis. Dengan semakin bertambahnya pengguna, semakin mudah mendapatkan dukungan dan driver untuk perangkat keras yang beragam. Situs-situs web yang didedikasikan untuk menyebarkan informasi mengenai Linux serta ajang diskusi tentang Linux juga semakin bertambah jumlahnya. Silakan kunjungi situs web : http://counter.li.org/estimate.html untuk melihat jumlah pengguna Linux (meskipun site tersebut belum dapat dikatakan sebagai statistik resmi mengenai jumlah pengguna Linux di seluruh dunia).

17. Remote Control. Setiap pengguna Linux yang memanfaatkan port 23 dengan program Telnet dapat mengendalikan komputer Linux dari jarak jauh, kapan pun, dari mana pun, seperti seolah - olah sang pengguna berada di hadapannya secara langsung. Terminologi ini menyebabkan adanya headless server, yaitu server yang hanya berupa CPU saja, tanpa monitor, tanpa mouse, tanpa keyboard, bahkan mungkin tanpa disk drive, tetapi memakai kartu ethernet. Bila sang admin mau memaintenance server, tinggal login dari salah satu client yang mempunyai aplikasi Telnet. Dengan demikian, biaya pengeluaran untuk pembelian server dapat ditekan, atau dialihkan ke pembelian CPU yang lebih baik. Bayangkan : (Pentium II + SCSI disk + 3Com LANCard + MB 440BX) tapi headless vs (Pentium II + IDE disk + NE*000 LANCard + MB 440LX) plus VDU+Keyb+Mou+FDD Lebih mahal manakah ? Lebih berkualitas manakah ? Lebih irit tempat manakah ?

18. Rilis Patch yang cepat. Setiap Sistem Operasi mempunyai bug, namun tak setiap perusahaan pembuat Sistem Operasi segera tanggap dengan mengeluarkan patch untuk me'nambal' kelemahan itu dalam waktu yang singkat. Adakalanya mereka malahan menyertakannya dalam rilis Sistem Operasi yang berversi lebih baru, sehingga mengharuskan pengguna untuk membeli Sistem Operasi lagi. Ini berbeda dengan Linux, karena aplikasi-aplikasi Linux dikembangkan dan dibuat oleh banyak programmer dari seluruh dunia, maka rilis-rilis patch terbaru akan selalu tersedia untuk didownload dalam waktu yang relatif singkat, bahkan pada umumnya TANPA biaya tambahan apa pun.

19. Sebagian besar aplikasi Linux mempunyai lisensi GPL (GNU Public License). Dengan adanya lisensi GPL ini, pengguna tidak hanya secara bebas memakai Linux ( baik untuk tujuan personal bahkan komersial sekalipun ), mendistribusikan Linux, menyalin Linux, tetapi bahkan diperbolehkan untuk memodifikasinya untuk didistribusikan lagi, atau dimodifikasi untuk keperluan pengguna sesuai seleranya masing-masing, karena source code wajib disertakan dalam penyalinan/pemasangan/pendistribusian aplikasi Linux. Lisensi GPL dapat dilihat di : http://www.fsf.org

20. Meskipun sebagian besar aplikasi Linux berada di bawah lisensi GPL, tetapi ada perusahaan yang memberikan dukungan komersial terhadap Linux, seperti Caldera, Inc., RedHat, dan Suse, dengan maksud agar pengguna perangkat lunak Linux komersial ini mendapatkan layanan purna jual yang wajar. Harga Linux komersial yang dikutip dari http://www.unix-vs-nt.org/kirch/ (dalam hal ini RedHat) adalah US $ 49.95 (Oktober 1998).

21. Linux pada dasarnya tak dapat terserang virus. Virus-virus DOS/Windows yang jumlahnya puluhan ribu, tak satu pun dapat merusak Linux, karena cara penanganan yang berbeda antara DOS/Windows dengan Linux terhadap suatu tugas/proses.

22. Linux mendukung hampir semua feature yang ada dalam UNIX(TM) komersial.Bahkan dalam kenyataannya, ada fasilitas yang dapat ditemukan dalam Linux, namun tidak dapat dijumpai dalam UNIX-UNIX komersial tersebut.

23. Pemakaian Virtual Memory. Linux dapat memanfaatkan sebagian spasi harddisk untuk dipergunakan sebagai swap space, sehingga membantu sistem operasi untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang memerlukan memori yang besar. Swap spacenya boleh lebih dari satu buah, di mana ukuran maksimal masing-masing spasinya adalah 128 MB. Sebagai tambahan, anda dapat memakai spasi 'bersama' antara Linux dan Win, untuk file swapnya, jika anda telah mempunyai Windows terinstall. Caranya, lihat dokumen ID-Tips-HOWTO.

24. Pemakaian Shared Libraries. Keuntungan dari shared libraries yaitu bahwa satu library dapat dipakai lebih dari satu aplikasi bahkan pada saat yang bersamaan. Library tersebut merupakan rutin-rutin umum yang sering dipakai dalam pengoperasian Linux. Tentu saja ini mengurangi kebutuhan spasi harddisk, karena bila suatu aplikasi dicompile secara static, biasanya mempunyai file berukuran besar-besar.

25. Tak ada segmentasi memori. Linux dapat memakai semua memori (RAM) yang anda punyai, termasuk Virtual Memory (Swap), tanpa ada batasan-batasan seperi Conventional Memory, HMA, UMB, EMS dan XMS. Dengan demikian tak ada lagi pertanyaan "Mengapa keluar pesan Not enough memory ketika saya menjalankan program...., padahal saya punya RAM sebesar 32 MB ?"

26. Proses Install dan Uninstall yang bersih. Setiap kali anda memasang aplikasi dalam Linux, paket pengatur aplikasi (RPM, dselect, atau pkgtools) selalu mengecek dependencies (ketergantungan) antara satu file dengan file lainnya. Jadi bila anda memakai paket pengatur aplikasi tersebut untuk proses install atau uninstall, tak ada pesan missing file manakala anda menjalankan aplikasi lain yang memerlukan suatu file yang telah anda hapus (uninstall), atau tak ada lagi pesan bahwa suatu file telah di-overwrite oleh file dengan versi yang berbeda.

27. Linux dapat dipasang berdampingan dengan Sistem Operasi lainnya, bahkan dalam satu harddisk sekalipun. Bootloader bawaan Linux dapat dipergunakan untuk mengendalikan multiple booting (booting ke/menuju banyak sistem operasi yang berbeda-beda).

Kamis, 11 Agustus 2011

Bocah 10 Tahun Bongkar Celah di iPhone dan Android


Jakarta - Apa yang dilakukan anak ini memang tergolong luar biasa. Lantaran kesal bermain game yang terlalu lama, ia mengekplotasi sistem pada iOS dan Android untuk mencari 'jalan pintas' memainkan game tersebut.

Bocah dengan inisial CyFi itu tidak menyebutkan secara spesifik game apa yang ia maksud. Hal ini sengaja ia lakukan agar pembesut game berbasis cocok tanam itu segera memperbaiki celah yang telah ditemukan.

Dalam presentasinya di ajang konfrensi hacker bertajuk DefCon, di Las Vegas, Amerika Serikat, CyFi mengklaim teknik ekploitasi yang ia temukan bisa diterapkan untuk semua jenis game serupa di ponsel iPhone atau Android.

"Permainan ini membutuhkan waktu lama, jadi saya pikir mengapa saya tidak mengubah waktu saja," ujar CyFi, seperti dikutip detikINET dari cnet, Selasa (9/8/2011).

Dari ide sederhana itu, CyFi akhirnya menemukan sebuah aplikasi yang ia sebut 'A Traveler of Both Time and Space', yakni sebuah aplikasi yang bisa memanipulasi waktu pada sistem berbasis iOS dan Android.

"Dengan mengendalikan waktu Anda dapat melakukan banyak hal, seperti mengembangkan labu secara instan. Ingin bermain game? Mari kita main di hari tanpa waktu!", tambah bocah yang tidak ingin disebutkan identitas aslinya itu.

Sumber : Folder-solution.com