PENDAHULUAN
     Seringkali                   ketika  membangun sebuah sistem, kita menemukan berbagai                    kerawanan dalam sistem kita. Namun hal itu kita anggap sebagai                    hal kecil karena kita tidak menganggapnya sebagai lubang                    keamanan (hole). Kita tidak sadar bahwa kerawanan-kerawanan                    kecil seperti inilah yang dimanfaatkan oleh  orang-orang yang                   tidak bertanggungjawab untuk  menjalankan aksi kejahatannya.
HACKER                   VS CRACKER
      Dua                   istilah ini paling sering  disebutkan ketika kita berbicara                   mengenai keamanan  data. Hacker dan cracker dianggap sebagai                   orang yang  bertanggung jawab atas berbagai kasus kejahatan                    komputer (cybercrime) yang semakin marak dewasa ini. Padahal                    jika kita mau melihat siapa dan apa yang dilakukan oleh hacker                    dan cracker, maka anggapan tersebut bisa dikatakan tidak  100 %                   benar.
      Hacker                   adalah sebutan untuk mereka yang menggunakan  keahliannya dalam                   hal komputer untuk melihat,  menemukan dan memperbaiki                   kelemahan sistem keamanan  dalam sebuah sistem komputer ataupun                   dalam sebuah  software. Hasil pekerjaan mereka biasanya                    dipublikasikan secara luas dengan harapan sistem atau software                    yang didapati memiliki kelemahan dalam hal keamanan dapat                    disempurnakan di masa yang akan datang. Sedangkan cracker                    memanfaatkan kelemahan-kelamahan pada sebuah sistem  atau                   software untuk melakukan tindak kejahatan.
      Dalam                   masyarakat hacker, dikenal  hirarki atau tingkatan. Hacker                   menduduki tempat kedua  dalam tingkatan tersebut dan cracker                   berada pada  tingkat ketiga. Selain itu masih ada beberapa                    tingkatan lain seperti lamer (wanna be). Berbeda dengan hacker                    dan craker yang mencari dan menemukan sendiri kelemahan sebuah                    sistem, seorang lamer menggunakan hasil temuan itu  untuk                   melakukan tindak kejahatan. Seorang lamer  biasanya hanya                   memiliki pengetahuan yang sedikit  mengenai komputer terutama                   mengenai sistem keamanan  dan pemrograman. Dalam komunitas                   hacker, lamer  merupakan sebutan yang bisa dibilang memalukan.
      Seorang                   hacker memiliki tujuan yaitu  untuk menyempurnakan sebuah                   sistem sedangkan seorang  cracker lebih bersifat destruktif.                   Umumnya cracker  melakukan cracking untuk menggunakan sumber                   daya di  sebuah sistem untuk kepentingan sendiri.
MENGUJI                   KEAMANAN SISTEM
      Berbicara                   mengenai keamanan dalam  sebuah sistem komputer, tak akan lepas                   dari bagaimana  seorang cracker dapat melakukan penetrasi ke                   dalam  sistem dan melakukan pengrusakan. Ada banyak cara yang                    biasanya digunakan untuk melakukan penetrasi antara lain : IP                    Spoofing (Pemalsuan alamat IP), FTP Attack, Unix Finger                    Exploit, Flooding, Email Exploitsm Password Attacks, Remote                    File Sisem Attacks, dll.
      Pada                   umumnya, cara-cara tersebut  bertujuan untuk membuat server                   dalam sebuah sistem  menjadi sangat sibuk dan bekerja di atas                   batas  kemampuannya sehingga sistem akan menjadi lemah dan                    mudah dicrack.
     Seorang hacker bisa                   dipekerjakan untuk  mencari celah-celah (hole) dalam sebuah                   sistem  keamanan. Hacker akan menggunakan berbagai teknik yang                    diketahuinya termasuk teknik-teknik di atas untuk melakukan                    penetrasi ke dalam sistem. Hacker juga akan mengkombinasikan                    berbagai cara di atas dan menggunakan berbagai teknik  terbaru                   yang lebih canggih. Dengan demikian diharapkan  titik rawan                   dalam sebuah sistem dapat diketahui untuk  kemudian dilakukan                   perbaikan. Setelah perbaikan  dilakukan (dengan melibatkan sang                   hacker), sistem akan  kembali diuji. Demikianlah proses ini                   dilakukan  berulang-ulang sehingga semua celah yang ada dalam                    sistem kemanan bisa ditutup.
     Untuk melakukan proses                    ini, tentunya dibutuhkan seorang hacker yang benar-benar                    berpengalaman dan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi.                    Tidak semua hacker bisa melakukan hal ini dengan  baik, apalagi                   jika kita memakai seorang cracker.
PENUTUP
      Seorang hacker kini                   bisa memainkan peran sebagai  konsultan keamanan bagi para                   vendor ataupun developer  software maupun bagi                   perusahan-perusahaan yang  menggunakan sistem komputer sebagai                   tulang punggung  berjalannya kegiatan perusahaan. Dengan                   perannya ini,  hacker diharapakan bisa membuat sebuah sistem                   ataupun  sebuah software tetap survive dan tidak mengalami                    kehancuran akibat tindak kejahatan komputer yang dilakukan                    oleh para cracker.
   Menjadi hacker adalah                   sebuah kebaikan  tetapi menjadi seorang cracker adalah sebuah                    kejahatan.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setelah membaca artikel di atas.
Apa komentar anda ??