Selasa, 15 Desember 2009

Sekilas Tentang Modus Operandi Carding

Semenjak dipopulerkannya sistem kartu kredit sekitar tahun 70-an dulu,semakin banyak orang yang menggunakan sistem pembayaran kartu kredit sebab kartu kredit dianggap lebih praktis untuk dibawa-bawa dan lebih mudah sebab sistem pembayarannya adalah online. Di Amerika, Kanada dan negara-negara Eropa, kartu kredit adalah hal yang sangat lumrah digunakan,bahkan oleh para pelajar SMA sekalipun. Di Indonesia, biar bagaimanapun,kartu kredit masih dipandang sebagai simbol status. Dulu saya ingat di
waktu saya masih SMA di Lampung ada teman yang punya kartu kredit dan tiap hari diporotin oleh anak-anak. Beberapa tahun belakangan, dengan makin ramainya 'online business' di Indonesia, semakin meluaslah pemakaian kartu kredit sebagai sistem pembayaran, terutama di kota-kota metropolitan seperti Jakarta, Medan dan Surabaya.

Bagaimana kartu kredit bisa jatuh ke tangan orang lain.
=======================================================

Pada prinsipnya, sang kartu sendiri (plastik) sangat jarang didapatkan.Hal ini sebab orang beranggapan, jika kartu kreditnya disimpan di lemari dan hanya dikeluarkan pada saat ingin digunakan, maka akan sangat susah untuk menyalah gunakan kartu tsb. Ini adalah kesalahan yang cukup besar.Pada pokoknya, jika kamu ingin melakukan kejahatan penyalahgunaan kartu kredit, yang diperlukan adalah *nomor* kartu tersebut, beserta nama pemiliknya (banyak juga bisnis yang meminta tanggal kadaluwarsa, namun di Internet, biasanya kamu bisa lolos menggunakan nomor dan nama saja,asalkan tanggal kadaluwarsa diisi (dikarang-karang) paling tidak enam
bulan didepan).Bagaimana caranya memperoleh nomor-nomor kartu kredit ini ??? Di
negara-negara dimana kartu kredit digunakan secara meluas, untuk mendapatkan nomor kartu kredit, biasanya tidak memerlukan ketrampilan khusus. Kamu bisa iseng ngaduk-ngaduk tempat sampah toko grosir atau bisa coba kerja di pom bensin, dan mendapatkan bon kartu kredit pelanggan. Di Indonesia, hal ini semakin mungkin dilakukan, terutama di pasar-pasar swalayan besar seperti Sogo, segitiga Senen, M Plaza, dll. Biasanya bon penerimaan berupa kertas berwarna yang mencantumkan nama, nomor kartu
kredit, berapa total harga, dan seterusnya. Jika kamu seorang perempuan,itu lebih bagus lagi. Cari kerjaan sebagai kasir dan sempatkan diri untuk menyalin nomor-nomor tersebut. Perempuan juga jarang dicurigai ;-).Mengaduk-ngaduk tempat sampah juga bisa berguna, sebab selain bisa mendapatkan salinan bon, jika kamu ngaduk-ngaduk tempat sampah di dekat bangunan ISP, kamu juga bisa mendapatkan password/login, dll (lihat artikel 'Trashing dan Social Engineering').Metode mutakhir yang sekarang banyak digunakan di negara-negara maju adalah dengan cara menggunakan rangkat 'surveillance' untuk mendapatkan nomor kartu kredit calon korban. Tentu saja jika kamu berhasil mendapatkan akses ke database milik ISP atau Web komersil, kamu bisa memanen ratusan bahkan ribuan nomor kartu kredit dari situ.

Sudah dapat kartunya, lalu?
===========================

Umumnya, para kriminil tingkat kecil-kecilan yang berhasil mendapat nomor kartu kredit milik orang lain menggunakannya untuk kebutuhan pribadi. Hal ini masih agak sulit dilakukan di Indonesia sebab masih jarang bisnis komersil yang bersedia menerima pembayaran kartu kredit tanpa mengecek detailnya. Di Kanada sini, cara yang banyak dipraktekkan adalah sbb:
- temukan rumah kosong / yang lagi ditinggalkan penghuninya untuk jangka waktu yang lama
- buka katalog-katalog barang-barang menarik yang diinginkan
- telepon sang penjual, bayar dengan kartu kredit tsb (perlu tgl kadaluwarsa, dan biasanya alamat sang empunya kartu).
- minta diantarkan ke alamat rumah kosong tadi (atau, lebih bagus lagi,kamar hotel), dan minta 'express delivery' (hari berikutnya) karang alasan seperti: perlu mendadak untuk presentasi lusa, atau tetek bengek lainnya. gunakan social engineering.
- tunggu kedatangan barangnya.
- ambil barangnya, dan ... CABUT!

Dengan cara ini kadang-kadang para kriminil (umumnya anak ABG) bisa mendapatkan laptop Tilamook terbaru bernilai $5000. Sang pemilik kartu sendiri pada saat mengetahui bahwa kartunya telah disalah gunakan tidak akan dikenakan biaya apa-apa, selain mungkin administrasi pengurusan kasus, yang nilainya tidak sampai $50.
Dengan makin maraknya servis internet, semakin banyak pula kriminil yang men(yalah)gunakan kartu kredit curian untuk mendapatkan servis gratis.Karena komputer itu bodoh, kamu bisa dengan gampangnya mengaku sebagai pemilik yang sah. Biasanya dengan mengisi 'form' di webpage, kamu bisaregistrasi untuk layanan tsb (kalau tidak salah d-net sudah punya fasilitas ini, melalui diffy.com-nya, tapi kurang pasti) atau bisa untuk mengorder sesuatu. Di Indonesia, yang paling sering digunakan oleh para kriminil jenis baru ini (yang, umumnya adalah cowok ABG) adalah, apalagi
kalau bukan, registrasi 'member' untuk klub-klub porno di Internet.

Beberapa anggapan
=================

1. Tidak mungkin saya bisa dilacak, toh, ini Internet, dan tak ada yang
melihat.
Hampir benar. Mungkin jika kamu hanya menggunakannya untuk pemalsuan kelas teri, akan dibiarkan saja berlalu. Dalam pemalsuan kelas kakap, pun,kamu masih bisa lolos tanpa dilacak. Tapi dengan syarat kamu benar-benar hati-hati. Gunakan line telepon yang bukan milikmu, gunakan account internet bukan milikmu, dari web gunakan Anonymizer, dll dll (seperti layaknya cracking/intruding). Namun resiko kamu terlacak jelas ada, bahkan di Indonesia sekalipun. Setiap transaksi di Internet merekam nomor IP kamu, walaupun browser kamu tidak diset 'secure'. Anonymizer tidak
bersedia melayani protokol https:// (secure HTTP). Dial-in server yang kamu gunakan punya catatan nomor mana yang memanggil. Dan, kalo dipikir-pikir, jika kamu benar-benar konak, kenapa susah-susah, sih? Toh gambar-gambar kayak gituan banyak tersedia eceran kaki lima. Menggunakan kartu kredit milik orang ada gunanya jika misalnya kamu berhasil mendapatkan kartu kredit milik Bambang Suharto atau sodara-sodaranya. Nah,itu baru enak, bisa kamu porotin tuh orang-orang yang selama ini morotin
rakyat.

2. Kita bisa menggunakan kartu kredit hasil dari 'CC Generator'.
Biasanya tidak benar. Memang, banyak program-program yang beredar di internet dan bisa menghasilkan nomor kartu kredit, namun program-program tsb biasanya bekerja atas dasar logaritma nomor kartu kredit. Dan 'nomor kartu kredit' hasil buatan program-program tsb adalah fiktif. Sedikit servis di Internet yang melakukan check hanya berdasarkan algoritma ini saja. Pada umumnya servis-servis komersial menggunakan check berdasar:

Nama Pemegang Kartu, Nomor Kartu, dan Kode Pos alamat pemegang kartu.

3. Saya sudah berhasil mendapatkan password/login untuk barely.hustler.com
(atau sejenisnya) tentunya mulai dari sekarang, saya selalu bisa mengakses site tsb sebagai 'member'.Tidak benar. Biasanya nomor kartu kredit hasil curian mempunyai 'umur hidup' tertentu. Umur hidup ini bervariasi. Kadang-kadang setelah kamu meregistrasi/mengorder barang pada malam hari, keesokan harinya sang perusahaan korban melakukan check, dan menemukan kejanggalan (contoh:Alamat tidak sinkron). Atau bisa juga minggu depannya. Kemungkinan lain adalah sang pemilik kartu kredit yang asli akan menemukan kejanggalan di 'bill' (laporan rekening) kartu kreditnya. Hal ini akan membuatnya waspada dan melaporkan kepada bank/institusi finansialnya. Segera setelah itu,account ilegal kamu akan dimatikan (dan, jika serius masalahnya, bisa dilakukan pelacakan). Cara yang bisa digunakan untuk memperpanjang 'umur
hidup' nomor curianmu antara lain adalah dengan cara menggunakan kartu kredit korporasi (milik perusahaan besar), membatasi transaksi ilegal yang dilakukan (jangan diumbar sekali pakai habisin $200), dlsb.

4. Jangan sekali-kali menggunakan kartu kredit untuk telepon SLJJ/Long
Distance.
Cukup benar. Di Amerika, perusahaan-perusahaan seperti Sprint, AT&T, dll menerima kartu kredit sebagai ganti koin untuk layanan telepon jarak jauh,atau bahkan kadang-kadang internasional. Walaupun kamu menggunakan telepon umum, resiko masih ada. Mereka bisa melacak siapa yang kamu telepon. Hal ini tentunya bukan masalah jika kamu menelepon teman kamu yang *juga*menggunakan telepon umum, atau teman kamu yang tinggal di, ... Libya,misalnya.

Penutup
=======

Kayaknya cukup segini dulu, deh, sebab udah mulai kepanjangan nih. Saran saya kepada kalian yang tertarik untuk menjadi 'professional carder',hati-hatilah selalu. Eksplorasi adalah hal yang baik, tapi pastikan sedapat mungkin kamu tidak merugikan orang lain atau dirimu sendiri. Gitu dulu, deh. Ciao ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah membaca artikel di atas.
Apa komentar anda ??